Viral Video Guru SD Berbuat Mesum saat Jam Pelajaran diPergoki Murid

Tanjungsari, Gunungkidul – Warga Kapanewon, Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, digegerkan oleh peristiwa yang mencoreng kehormatan profesi pendidikan. Sebuah insiden yang melibatkan dua orang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di kawasan tersebut telah mengundang perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi.

Kasus Terbaru- Video Viral Guru SD yang Berbuat Mesum

Video Viral Guru SD yang Berbuat Mesum

Cek Juga:

Peristiwa yang mencoreng kehormatan profesi pendidikan ini terjadi di sebuah SD Negeri di Tanjungsari. Sepasang guru, yang identitasnya diungkap sebagai E dan B, diduga terlibat dalam aksi tak senonoh di dalam ruang guru pada saat jadwal pelajaran ekstrakurikuler berlangsung. B, yang juga merupakan wali kelas 5 di sekolah tersebut, bersama dengan E, diduga terpergok sedang berada dalam kondisi telanjang di dalam ruang guru.

Kronologi Kejadiannya

Peristiwa ini bermula saat sekelompok siswa dari kelas 5, yang ketakutan karena hujan deras, meminta untuk dijemput lebih awal. Guru pengampu pelajaran ekstrakurikuler kemudian meminta beberapa siswa untuk mendatangi B, wali kelas 5, yang berada di ruang guru. Namun, ketika siswa-siswa tersebut tiba di ruang guru, mereka mendapati pintu ruang guru masih terbuka dan tidak ada jawaban ketika mereka mengetuk pintu.

Tanpa diduga, salah satu siswa memberanikan diri untuk memasuki ruang guru tersebut. Dan disitulah mereka melihat kedua guru sedang berbuat tidak senonoh. Ketika para siswa berusaha melarikan diri, guru laki-laki, yang kemudian diidentifikasi sebagai EAB, mengejar mereka dan mengancam agar mereka tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada siapapun.

Reaksi dan Tindakan Lanjutan dari Video Viral Guru SD Berbuat Mesum

Kabar tentang kejadian ini segera menyebar di masyarakat, dan orangtua serta komite sekolah segera bereaksi. Mereka mendatangi sekolah untuk meminta agar tindakan tegas diambil terhadap kedua guru tersebut. Kepala Sekolah SDN Tanjungsari, JAN, telah mengonfirmasi kebenaran peristiwa ini dan menyatakan bahwa pihak sekolah telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pendidikan dan meminta agar kasus ini segera ditindaklanjuti.

Langkah pertama yang diambil oleh pihak sekolah adalah melakukan sidang etik di kampus. Meskipun hasil sidang tersebut belum diungkapkan secara rinci, namun pihak sekolah telah menonaktifkan sementara kedua oknum guru tersebut. Selanjutnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul juga telah melakukan pemanggilan terhadap kedua guru tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut. Keputusan mengenai sanksi yang akan diberikan kepada mereka akan diserahkan kepada Bupati Gunungkidul, Sunaryanto.

Pembelajaran bagi Semua Pihak

Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga etika dan integritas dalam menjalankan profesi, terutama di bidang pendidikan. Sebagai tempat pembentukan karakter generasi muda, lingkungan sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang.

Bagi masyarakat, ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peran orangtua dan komite sekolah dalam mengawasi dan mendukung kegiatan di sekolah. Keterlibatan aktif mereka dalam memantau kondisi sekolah dapat membantu mencegah terjadinya kasus-kasus yang merugikan seperti ini.

Kesimpulan

Peristiwa ini menjadi cambuk bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan etika dan profesionalisme dalam menjalankan profesi, terutama di lingkungan pendidikan. Semua pihak, baik guru, orangtua, maupun pihak terkait lainnya, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan bermartabat. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.